Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
Selamat datang kembali para pembaca setia farmakepoo, tempatnya berbagi tentang isu isu kesehatan dan ilmu pengetahuan kefarmasian. Di postingan kali ini kita akan membahas tentang "Antibakteri dan pengujiannya" yang termasuk menjadi bab wajib untuk dipelajari apalagi kalian berbasis farmasis. Oke, kita langsung saja ke pembahasaanya...
ANTIBAKTERI
Antibakteri merupakan suatu obat yang digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri. Berdasarkan aktifitasnya antibakteri dibagi menjadi 2, yaitu :
- Bakteriostatik : Merupakan sifat antibakteri dimana cara kerjanya hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri
- Bakterisidal : Merupakan sifat antibakteri dimana cara kerjanya dapat membunuh bakteri
METODE
Dalam metode pengujian antibakteri secara umum dibagi menjadi 2 metode utama yaitu :
- Difusi : Prinsip kerjanya adalah terdifusinya senyawa antibakteri ke dalam media padat dimana bakteri uji telah diinokulasikan. Metode ini dapat dilakukan menggunakan paper disk /Cakram dan secara sumuran .
- Dilusi : Prinsip kerjanya adalah melarutkan senyawa antibakteri terhadap media yang kemudian ditanami bakteri yang selanjutnya ditentukan konsenterasi terendah dari senyawa antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan.
Dari segi perbedaannya bisa dilihat pada tabel berikut ini :
Penggunaan metode tergantung dari jenis bakteri yang digunakan karena berkaitan dengan sifatnya yang aerob (suka udara) dan anaerob (tidak suka udara) pemilihan metode yang salah dapat memberikan hasil yang tidak maksimal.
Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam pengujian antibakteri adalah dari tingkat keasaman (pH) dan suhu . Bakteri sendiri memiliki kekuatan yang berbeda terhadap keasaman media yang digunakan serta memiliki suhu optimum yang berbeda -beda.
Dari segi suhu pertumbuhan, bakteri dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu :
- Psikrofil : suhu pertumbuhan sebesar 0 -20 derajat celcius
- Mesofil : suhu pertumbuhan sebesar 20 - 45 derajat celcius
- Termofil : suhu pertumbuhannya sebesar 45 derajat celcius
MEDIA
Dalam pengujian antibakteri hal yang paling wajib ada selain dari bakteri uji dan senyawa antibakteri adalah media, karena merupakan tempat tumbuhnya bakteri dan untuk menyimpan pertumbuhannya dilaboratorium. Adapun pemilihan media tergantung dari kebutuhan nutrisi dari si bakteri uji. Setiap bakteri memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda apalagi dibagikan menurut sifat aerob dan anaerobnya bakteri.
Berdasarkan bentuknya media dibagi menjadi 3 yaitu :
- Media padat : Umumnya digunakan untuk menumbuhan bakteri atau kapang. dari segi posisinya media ini dibagi menjadi media miring, media tegak dan media lempeng
- Media semi padat : merupakan media yang sekurang kurangnya mengandung agar sebesar 0,3% - 0,4%. Sehingga media terasa kenyal namun tidak terlalu padat
- Media cair : Media yang tidak mengandung agar atau pemadat, biasanya digunakan untuk pertumbuhan mikro alga
PENGUJIAN METODE CAKRAM
Pada metode difusi secara paper disk/cakram, kertas cakram yang mengandung antibakteri diletakkan diatas permukaan media agar yang telah ditanam bakteri uji, setelah itu hasilnya dibaca secara visual dan diukur besarnya zona hambat berupa zona bening yang berada disekitar cakram
Pembentukan zona hambat bisa dilihat kekuatannya berdasarkan tabel berikut :
perhitungan dari zona hambat merupakan hasil rata-rata dalam satu lingkaran, cara menghitung bisa menggunakan penggaris namun cara yang paling praktis adalah menggunakan jangka sorong, dengan mengukur lebar zona hambat dari kiri ke kanan, atas kebawah, serong kiri bawah ke serong kanan atas dan serong kanan bawah ke serong kiri atas dan dibagi 4.
Baca Juga
Sekian artikel mengenai "Antibakteri dan pengujiannya" semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua, apabila berkenan tolong bagikan postingan ini agar orang lain menjadi tahu juga. Jangan lupa cek terus situs kami karena akan ada update artikel setiap harinya. Sampai jumpa..................
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
0 Komentar untuk "Antibakteri dan pengujiannya"