Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
selamat datang para pembaca setia di situs farmakepoo, tempatnya ngepoin ilmu pengetahuan seputar farmasi dan kesehatan. Di postingan kali ini kita akan membahas artikel tentang "farmasi klinik" yang pernah kita jumpai istilah tersebut didalam dunia farmasi. Oke, kita langsung saja ke artikelnya..
FARMASI KLINIK
Farmasi klinik merupakan disiplin ilmu farmasi yang relatif baru berkembang khususnya di Indonesia dimana didalamnya mempelajari tentang kiat-kiat dan fungsi seorang farmasi dalam memberikan pelayanan berupa asuhan kefarmasian terhadap masyarakat (Pharmaceutical care)
TUJUAN FARMASI KLINIK
Tujuan dari farmasi klinik dibagi menjadi beberapa poin, yaitu antara lain :
- Meningkatkan hasil pengobatan
- memaksimalkan efek terapi obat
- meminimalisir resiko yang akan terjadi
- Meminimalkan biaya
- Menghormati keputusan yang diambil pasien
KARAKTERISTIK
Terdapat beberapa karakteristik seorang farmasi dalam melakukan farmasi klinik, antara lain :
- Berorientasi kepada pasien
- Terlibat dalam ruang perawatan
- Bersifat pasif. hanya memberikan informasi yang diperlukan
- Bersifat aktif, memberikan masukan berupa saran kepada dokter dalam hal pengobatan
- Bertanggung jawab atas saran yang diberikan
- Menjadi partner dokter
Seorang farmasis dalam bidang farmasi klinik tidak terlepas dari tugasnya yang berhubungan resep obat. Terdapat 3 proses yang terjadi dalam perlakuan terhadap resep yaitu:
- Pra-peresepan : Menyusun formula, mendukung informasi dan menetapkan kebijakan, evaluasi obat-obatan
- selama Peresepan :Pemberian saran dan masukan kepada dokter selama pengobatan mengenai efek terapi secara profesional
- Pasca-peresepan : Pengkoreksian dan monitoring efek obat (DRPs dan DUE)
HAL YANG HARUS DIKUASAI DALAM FARMASI KLINIK
Sebelum menuju praktik dari farmasi klinik, terdapat beberapa hal yang harus dikuasai dan dipahami oleh seorang farmasis, yaitu antara lain :
- Konsep penyakit (anatomi fisiologi manusia, patofisiologi dan patogenesist)
- penatalaksanaan penyakit (farmakologi, dan farmakoterapi )
- Teknik komunikasi dan konseling
- Keilmuan farmasi praktis lainnya.
Jadi kesimpulannya dalam melakukan praktik farmasi klinis diperlukan keterampilan yang mencukupi mulai dari segi ke ilmuan bidang kefarmasian serta pendidikan karakter guna meningkatkan profesionalitas dari seorang farmasi yang terjun langsung berhadapan dengan pasien dan memberikan pelayanan.
Sekian artikel kali ini tentang "farmasi klinis" semoga artikel tadi menjadi ilmu yang bermanfaat buat kita semua umumnya untuk pembaca dan khususnya untuk penulis. Jangan lupa bagikan artikel ini agar orang lain menjadi tau dan membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih berilmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tag :
farmasi,
farmasi klinik
0 Komentar untuk "Belajar Farmasi klinik"