Ekstraksi dalam farmasi

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
kembali lagi di blog farmakepoo, tempatnya ngepo-in ilmu kesehatan dan farmasi. Di postingan kali ini kita akan membahas tentang "ekstraksi", dimana para pembaca setia pasti sudah sering sekali mendengar istilah tersebut, apalagi dalam dunia farmasi ekstraksi sendiri sudah dianggap sebagai kata yang wajib diingat karena sebagian besar praktik produksi obat-obatan menggunankan teknik ini. Oke, kita langsung ke pembahasannya...

EKSTRAKSI 


Ekstraksi merupakan proses/teknik pemisahan suatu zat secara kimia dan fisika menggunakan pelarut yang sesuai yang kemudian diuapkan. Prinsip kerja dari ekstraksi adalah dengan cara menarik zat aktif berdasarkan terjadinya sudut kontak antara pelarut dengan zat aktif yang melewati jaringan sel.

Produk yang dihasilkan dari proses ekstraksi adalah ekstrak , tujuan dibuatnya ekstrak adalah agar memudahkan dalam pengaturan dosis ketika akan dibuat menjadi obat.

Hal yang harus diperhatikan
Dalam proses ekstraksi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
  1. Derajat kehalusan : Berhubungan dengan luas atau kecilnya sudut kontak antara larutan penyari dan zat aktif, penyaringan dengan berbagai ukuran diameter (mess) membantu dalam mengatur derajat kehalusan namun tidak dibenarkan apabila terlalu halus karena dapat menyumbar dari pori pori saringan dan menyulitkan proses ekstraksi selain itu dapat juga merusak zat aktifnya
  2. Larutan penyari : Pemakaian pelarut atau larutan penyari disesuaikan dengan senyawa taget yang akan di ambil, pemilihannya berupa sifat polaritas. (polar, non polar dan semi polar)
  3. Banyaknya simplisia yang digunakan 
Proses yang terjadi selama ekstraksi
  • Penetrasi : Proses masuknya pelarut kedalam jaringan sel dari simplisia sehingga terjadinya swelling (pengembangan)
  • Disolusi : proses melarutnya larutan penyari dengan zat aktif didalam jaringan sel
  • Difusi : Terdorong keluarnya senyawa aktif oleh larutan penyari dari simplisia

Macam - Macam Ekstraksi
Secara singkat ekstraksi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
  1. Cara panas
  2. Cara dingin
Metode Ekstraksi
Dalam pemilihan jenis teknik ekstraksi disesuaikan menurut informasi zat aktif yang terkandung dalam simplisia, misalnya ketahanan zat dalam kondisi suhu panas atau dingin, maka jenis jenisnya dibagi menjadi beberapa teknik, antara lain :

  • Maserasi : Merupakan metode ekstraksi yang termasuk cara dingin,  perlakuannya yaitu dengan cara merendam simplisia dengan larutan penyari selama 3 x 24 jam dalam suhu kamar dengan pergantian pelarut setiap harinya. 
  • Perkolasi : Merupakan metode ekstraksi menggunakan alat yang disebut perkolator. Perlakuannya yaitu dengan memampatkan simplisia di ujung alat dan diberi  pelarut dan ditambahkan lagi pelarut yang baru selagi ia menetes hingga mencapai batas yang ditentukan.
  • Refluks : Merupakan metode ekstraksi dengan cara mendidihkan pelarut beserta simplisia dengan jumlah pelarut dan waktu yang konstan.
  • Soxletasi : Ekstraksi dengan bantuan alat bernama soxlet , perlakuannya yaitu dengan melarutkan pelarut baru secara kontinyu.
  • Destilasi : Ekstraksi yang didasarkan dari perbedaan titik didih, alat yang digunakan adalah destilator. Prinsip kerjanya adalah zat yang titik didihnya rendah akan menguap lebih dulu kemudian akan masuk kedalam alat yang disebut kondesor dan terjadi peristiwa kondensasi dimana perubahan suhu dari panas ke dingin yang menghasilkan destilat berupa tetesan.


Jadi tahu kan apa itu ekstraksi? apabila kalian masih ingin belajar lebih khususnya tentang farmasi dan kesehatan, bisa langsung cek artikel kami yang lainnya. 

Sekian artikel kali ini tentang ekstraksi, semoga dapat memberikan ilmu pengetahuan baru buat kalian yang belajar, jangan lupa bagikan artikel ini agar semua orang kebagian ilmunya dan membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih berilmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
Akhir kata Wassalamaualaikum warohmatullahi wabarokatu.
0 Komentar untuk "Ekstraksi dalam farmasi"
Back To Top